AInti dari setiap pemanas ruangan listrik adalah elemen pemanas. Sebesar apa pun pemanasnya, entah itu panas radiasi, berisi minyak, atau bertenaga kipas, di suatu tempat di dalamnya terdapat elemen pemanas yang fungsinya mengubah listrik menjadi panas.

STerkadang Anda dapat melihat elemen pemanas menyala merah membara melalui kisi-kisi pelindung. Di lain waktu, elemen pemanas tersembunyi di dalam, terlindungi oleh casing logam dan plastik, tetapi tetap mengeluarkan panas. Terbuat dari bahan elemen pemanas dan bagaimana desainnya secara langsung memengaruhi kinerja pemanas, dan berapa lama ia akan terus bekerja.

Kawat Resistansi

BSejauh ini, material yang paling umum digunakan untuk elemen pemanas adalah kawat atau pita logam, yang umumnya disebut kawat resistansi. Kawat ini dapat digulung rapat atau digunakan sebagai strip datar, tergantung pada konfigurasi alat. Semakin panjang kawat, semakin banyak panas yang dihasilkannya.

Tmeskipun berbagai paduan digunakan untuk aplikasi khusus,Nichrometetap paling populer digunakan untuk pemanas ruangan dan peralatan kecil lainnya.Nichrome 80/20 merupakan paduan 80% nikel dan 20% kromium.Kualitas berikut menjadikannya elemen pemanas yang baik:

1. Resistensi yang relatif tinggi
2. Mudah dikerjakan dan dibentuk
3. Tidak teroksidasi atau rusak di udara, sehingga lebih tahan lama
4. Tidak banyak memuai ketika dipanaskan
5. Titik leleh tinggi sekitar 2550°F (1400°C)

OPaduan lain yang umum ditemukan dalam elemen pemanas meliputi Kanthal (FeCrAl) dan Cupronickel (CuNi), meskipun ini tidak umum digunakan dalam pemanas ruangan.

Pemanas keramik

RBelakangan ini, elemen pemanas keramik semakin populer. Elemen ini beroperasi dengan prinsip resistivitas listrik yang sama seperti kawat resistansi, hanya saja logamnya digantikan oleh pelat keramik PTC.

PKeramik TC (biasanya barium titanat, BaTiO3) dinamakan demikian karena memiliki koefisien resistansi termal positif, yang berarti resistansi meningkat saat dipanaskan. Sifat pembatas ini bertindak sebagai termostat alami – bahan keramik memanas dengan cepat, tetapi mencapai titik jenuh setelah suhu yang telah ditentukan tercapai. Ketika suhu meningkat, resistansi meningkat, sehingga menghasilkan keluaran panas yang lebih rendah. Hal ini menghasilkan pemanasan yang seragam tanpa variasi daya.

TKeuntungan pemanas keramik meliputi:

1. Pemanasan cepat
2. Suhu permukaan rendah, mengurangi risiko kebakaran
3. Umur panjang
4. Fungsi pengaturan diri

IPada sebagian besar pemanas ruangan, panel keramik disusun dalam konfigurasi sarang lebah, dan melekat pada penyekat aluminium yang mengarahkan panas keluar dari pemanas ke udara, dengan atau tanpa bantuan kipas.

Lampu Panas Radiasi atau Inframerah

TFilamen pada bola lampu berfungsi sebagai kawat resistansi, meskipun terbuat dari tungsten untuk meningkatkan keluaran cahaya saat dipanaskan (yaitu, pijar). Filamen panas ini terbungkus dalam kaca atau kuarsa, yang diisi dengan gas inert atau dievakuasi udaranya untuk melindunginya dari oksidasi.

Ipada pemanas ruangan, filamen lampu pemanas biasanyaNichrome, dan energi dialirkan melaluinya dengan daya di bawah daya maksimum, sehingga filamen memancarkan inframerah, alih-alih cahaya tampak. Selain itu, selubung kuarsa sering diwarnai merah untuk mengurangi jumlah cahaya tampak yang dipancarkan (jika tidak, akan menyakitkan mata kita). Elemen pemanas biasanya dilapisi reflektor yang mengarahkan panas ke satu arah.

TKeuntungan dari lampu panas radiasi adalah:

1. Tidak perlu waktu pemanasan, Anda langsung merasa lebih hangat
2. Beroperasi secara senyap, karena tidak ada udara panas yang membutuhkan kipas
3. Menyediakan pemanas titik di area terbuka dan luar ruangan, di mana udara panas akan menghilang

NApa pun jenis elemen pemanas yang Anda miliki, ada satu keuntungan yang dimiliki semua elemen pemanas: pemanas resistansi listrik memiliki efisiensi hampir 100%. Artinya, semua listrik yang masuk ke resistor diubah menjadi panas untuk ruangan Anda. Ini adalah keuntungan yang dapat dinikmati semua orang, terutama saat membayar tagihan!